Melancong ke kota pendidikan Yogyakarta rasanya
kurang lengkap kalau belum mampir ke Taman Pintar. Nuansa modern sekaligus
tradisional yang menjadi ciri khas bangunannya mempunyai kesan tersendiri yang
takkan terlupakan. Taman ini merupakan obyek wisata pendidikan keluarga di Kota
Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaligus rekreasi yang komplit untuk
anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga tingkat sekolah menengah. Rentang
usia kelompok sasaran ini dipilih karena dipandang sebagai generasi penerus
bangsa yang potensial untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek).
Keistimewaan Taman Pintar sebagai kawasan terpadu
tercermin dalam berbagai wahana bermain dan belajar yang berada dalam satu
lokasi. Dengan begitu, tak berlebihan jika dikatakan bahwa, kini, taman ini
menjadi tempat wisata favorit dan bahkan sudah menjadi ikon wisata pendidikan
Yogyakarta.
Di dalam taman yang dibangun dengan biaya Rp 53
milyar ini terdapat enam zona yang disesuaikan dengan sub-sub tema materi isi,
antara lain Playground area, Gedung PAUD barat dan PAUD timur,
Gedung Oval lantai 1, Gedung Oval lantai 2, Gedung Kotak lantai 2, dan Gedung
Memorabilia. Pada masing-masing zona memiliki berbagai wahana unggulan, antara
lain Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Petualangan Lingkungan, Titian Penemuan,
Titian Sains, Jembatan Sains, Indonesiaku, Teknologi Canggih, dan Teknologi
Populer. Masing-masing wahana memiliki luas dan arsitektur bangunan yang mirip,
tapi dari segi materi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Pengunjung pun
akan merasakan kemiripan sekaligus perbedaannya ketika memasuki masing-masing
wahana taman ini.
Wahana Taman Bermain, misalnya, selain dapat
digunakan sebagai ruang tunggu dan ruang publik bagi pengunjung, juga dapat
digunakan sebagai area bermain anak-anak guna menumbuhkan kecerdasan dan
keterampilan. Anak-anak bisa belajar sains dengan gembira. Sebut saja,
permainan cakram warna, permainan air, dan dinding berdendang. Di tiga area
permainan ini, anak-anak dapat belajar tentang munculnya warna, terjadinya
pelangi, dan sumber bunyi. Bahkan di beberapa jalan setapak, ada telapak kaki
raksasa dengan pertanyaan-pertanyaan sains menggoda, seperti mengapa ceret
mengeluarkan bunyi jika air mendidih. Sedangkan pada wahana Petualangan Lingkungan, pengunjung akan disuguhi
anjungan akuarium air tawar, hutan buatan, simulasi gempa, dan simulasi
tsunami. Area ini bertujuan memperkenalkan sains dan membentuk kepedulian
terhadap lingkungan dengan penekanan pada keseimbangan lingkungan.
Selain itu, pada wahana Titian Penemuan, pengunjung
dapat mengetahui aneka penemuan (mulai dari penemuan roda, lampu, telpon, sampai listrik), penciptaan, perkembangan sains, dan implikasinya
terhadap peradaban umat manusia. Wahana ini memiliki dua bagian, yaitu Sejarah
Sains dan Penemu Besar Dunia. Bagian Sejarah Sains memaparkan perkembangan
peradaban manusia seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan pada bagian Penemu Besar Dunia menyajikan para penemu teknologi besar
dunia, sejak zaman Yunani kuno hingga abad ke-20. Kedua bagian yang
penyajiannya disusun secara historis ini bertujuan memperkenalkan keterkaitan
penemuan terdahulu dengan perkembangan teknologi saat ini.
Wahana lainnya adalah Titian Sains yang
memperkenalkan pembelajaran dengan metode ilmiah. Wahana ini memiliki dua
bagian untuk anak-anak yang berminat pada penelitian, yaitu anjungan duga-duga
yang memaparkan urutan langkah-langkah dalam metode penelitian dan anjungan
penggalian fosil yang merupakan contoh konkret dari langkah-langkah penelitian
tersebut. Selain itu, di Taman Pintar ini juga terdapat wahana Jembatan Sains
untuk memperkenalkan ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, kimia, dan
biologi dengan penekanan pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Model
penyampaiannya pun dilakukan secara interaktif sehingga dapat meningkatkan
apresiasi pengunjung terhadap sains.
Guna memperkenalkan khazanah budaya Indonesia
secara geografis, di Taman Pintar telah terdapat wahana Indonesiaku yang terdiri atas tiga bagian yaitu, Kekayaan Alam Indonesia, Warisan leluhur, dan
Teknologi Indonesia Modern. Penekanan yang diharapkan dari wahana ini adalah
rasa bangga sebagai orang Indonesia dan keinginan untuk berkreasi di bidang
iptek untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sementara dalam wahana Teknologi Populer,
pengunjung dapat mengenal teknologi yang sering digunakan masyarakat luas dari
sudut pandang ilmu pengetahuan, sehingga mempunyai apresiasi untuk
mengembangkan teknologi yang telah ada. Sedangkan dalam wahana Teknologi
Canggih, pengunjung diajak bermain-main dengan imajinasi dalam penerapan
teknologi di masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar