
Saat memasuki areal Sendangsono, Anda akan disambut
oleh pintu gerbang berdinding batu serta deretan kios penjual souvenir serta
perlengkapan ibadah. Suasana damai dan tenang begitu kental terasa. Tak ada
suara bising kendaraan bermotor atau orang-orang yang berteriak gaduh. Hanya
terdengar suara gemericik aliran sungai dan kicauan burung yang menyambut
kedatangan Anda.
Ada banyak pilihan aktivitas yang dapat Anda
lakukan di tempat ini, mulai dari berdevosi (berdoa) di depan Gua Maria Lourdes
Sendangsono, melakukan prosesi jalan salib, atau hanya sekedar menikmati
suasana hening sambil merenung di kapel atau rumah-rumah panggung yang ada.
Anda juga bisa berjalan-jalan menikmati keindahan arsitektur kompleks Sendangsono
atau berdiri di atas jembatan kecil sambil menikmati keindahan sungai yang
mengalir di bawahnya.
Sendangsono memiliki dua pilihan rute untuk
melakukan prosesi jalan salib. Yang pertama adalah rute jalan salib pendek yang
biasa digunakan oleh orang-orang yang sudah lanjut usia atau peziarah yang
hanya memiliki waktu singkat. Dalam rute pendek ini, jarak antara tempat
pemberhentian yang satu dengan yang lainnya sangat dekat, hanya berjarak
beberapa langkah saja. Tempat pemberhentian itu ditandai dengan diorama kisah
kesengsaraan Yesus yang dinaungi atap kecil. Rute kedua adalah rute panjang
yang berawal dari Paroki St. Maria Promasan dan berakhir di depan Gua Maria
Lourdes Sendangsono. Rute jalan salib panjang ini panjangnya sekitar 1 km dan
biasanya dilewati pada saat-saat tertentu, misalnya saat menjelang Paskah.
Seusai melakukan jalan salib, Anda bisa berdoa di
depan Gua Maria Lourdes. Anda juga dapat menuliskan permohonan atau ungkapan
isi hati Anda dalam secarik kertas kemudian memasukkannya ke dalat pot tempat
pembakaran surat. Di Gua Maria Lourdes ini terdapat patung Bunda Maria yang
dihibahkan oleh Ratu Spanyol. Patung ini dulu diangkat beramai-ramai dari
Sentolo ke Sendangsono oleh umat dari Kalibawang.
Setelah selesai berdevosi atau memanjatkan doa,
jangan lupa untuk mengambil air sendang yang telah dialirkan menuju kran-kran
air yang ada di sisi sungai. Air sendang ini dipercayai bisa mendatangkan
berkah dan kesembuhan jika diminum atau digunakan untuk mencuci muka. Tak
heran, hampir setiap peziarah yang berkunjung ke Sendangsono selalu membawa
jerigen kecil atau botol untuk membawa pulang air sendang.
0 komentar:
Posting Komentar