Sendangsono


Sedangsono merupakan kompleks peziarahan umat Katolik dan sering disebut sebagai Lourdes-nya Indonesia karena hampir mirip dengan tempat ziarah di Lourdes, Perancis. Terletak di daerah perbukitan Menoreh yang jauh dari hiruk pikuk keramaian dan polusi udara menjadikan tempat ziarah ini memiliki iklim yang sejuk dan suasana tenang serta kondusif untuk berdoa dan bermenung. Meski tempat ini merupakan tempat ziarah umat Katolik, tempat ini terbuka untuk umum. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengunjung beragama lain yang datang ke Sendangsono untuk sekedar menikmati suasana hening dan damai yang kental terasa di tempat ini.
Saat memasuki areal Sendangsono, Anda akan disambut oleh pintu gerbang berdinding batu serta deretan kios penjual souvenir serta perlengkapan ibadah. Suasana damai dan tenang begitu kental terasa. Tak ada suara bising kendaraan bermotor atau orang-orang yang berteriak gaduh. Hanya terdengar suara gemericik aliran sungai dan kicauan burung yang menyambut kedatangan Anda.
Ada banyak pilihan aktivitas yang dapat Anda lakukan di tempat ini, mulai dari berdevosi (berdoa) di depan Gua Maria Lourdes Sendangsono, melakukan prosesi jalan salib, atau hanya sekedar menikmati suasana hening sambil merenung di kapel atau rumah-rumah panggung yang ada. Anda juga bisa berjalan-jalan menikmati keindahan arsitektur kompleks Sendangsono atau berdiri di atas jembatan kecil sambil menikmati keindahan sungai yang mengalir di bawahnya.
Sendangsono memiliki dua pilihan rute untuk melakukan prosesi jalan salib. Yang pertama adalah rute jalan salib pendek yang biasa digunakan oleh orang-orang yang sudah lanjut usia atau peziarah yang hanya memiliki waktu singkat. Dalam rute pendek ini, jarak antara tempat pemberhentian yang satu dengan yang lainnya sangat dekat, hanya berjarak beberapa langkah saja. Tempat pemberhentian itu ditandai dengan diorama kisah kesengsaraan Yesus yang dinaungi atap kecil. Rute kedua adalah rute panjang yang berawal dari Paroki St. Maria Promasan dan berakhir di depan Gua Maria Lourdes Sendangsono. Rute jalan salib panjang ini panjangnya sekitar 1 km dan biasanya dilewati pada saat-saat tertentu, misalnya saat menjelang Paskah.
Seusai melakukan jalan salib, Anda bisa berdoa di depan Gua Maria Lourdes. Anda juga dapat menuliskan permohonan atau ungkapan isi hati Anda dalam secarik kertas kemudian memasukkannya ke dalat pot tempat pembakaran surat. Di Gua Maria Lourdes ini terdapat patung Bunda Maria yang dihibahkan oleh Ratu Spanyol. Patung ini dulu diangkat beramai-ramai dari Sentolo ke Sendangsono oleh umat dari Kalibawang.
Setelah selesai berdevosi atau memanjatkan doa, jangan lupa untuk mengambil air sendang yang telah dialirkan menuju kran-kran air yang ada di sisi sungai. Air sendang ini dipercayai bisa mendatangkan berkah dan kesembuhan jika diminum atau digunakan untuk mencuci muka. Tak heran, hampir setiap peziarah yang berkunjung ke Sendangsono selalu membawa jerigen kecil atau botol untuk membawa pulang air sendang.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar