
Saat terbaik untuk menikmati
bentang alam dari puncak Suroloyo adalah saat matahari terbit hingga di bawah
pukul 10.00 WIB. Pemandangan akan terlihat lebih maksimal jika langit dalam
keadaan cerah. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus berjalan menanjak
lebih dari 150 meter, melalui 286 anak tangga dengan sudut kemiringan antara
30-60 derajat. Namun, udara pegunungan yang sejuk dan badan yang terasa sehat
karena lancarnya aliran darah akan menjadikan perjalanan itu menyenangkan.
Pemandangan di puncak ini dapat
dinikmati dari tiga gardu pandang yang dikenal dengan nama “pertapaan”, yaitu
Suroloyo, Sariloyo, dan Kaendran. Pertapaan Suroloyo berbentuk sebidang tanah
datar dengan ukuran 7 x 15 meter persegi. Pertapaan inilah yang diyakini
sebagai tempat pertapaan Sultan Agung. Dari tempat ini, jika memandang ke arah
utara, pengunjung dapat melihat Kota Magelang dan Candi Borobudur. Pada sisi
tenggara terlihat lanskap Kota Yogyakarta hingga Candi Prambanan. Adapun di
arah timur laut terlihat puncak Merapi dengan deretan awan putih yang
menyelubunginya.

Pertapaan Sariloyo merupakan tempat
paling ideal untuk menikmati lanskap Gunung Sumbing dan Sindoro di Provinsi
Jawa Tengah (Jateng) dengan kawasan hutan lindung dan tekstur berbukit-bukit.
Sebelum mencapai gardu yang berada 200 meter sebelah barat puncak Suroloyo itu,
terdapat tanah datar yang disebut Tegal Kepanasan, tugu setinggi satu meter
tersebut juga sebagai penanda batas wilayah Provinsi DIY dengan Jateng.
Sekitar 250 meter barat daya puncak Suroloyo terdapat
pertapaan Kaendran. Di pertapaan ini wisatawan dapat memandang wilayah Kulon
Progo hingga Pantai Selatan. Dari arah barat hingga timur, di kejauhan
terbentang pesisir Samudra Indonesia serta kawasan obyek wisata Pantai Glagah.
0 komentar:
Posting Komentar