Pantai Trisik


Pantai Trisik merupakan salah satu pantai andalan Kabupaten Kulon Progo. Panorama Pantai Trisik di pagi dan sore hari mampu menampilkan pesona alam yang indah. Tidak jauh dari pantai Trisik terdapat persawahan dan kebun kelapa milik penduduk yang terhampar hijau. Pemandangan ini cukup bagus dinikmati penduduk kota yang bosan dengan rutinitas pekerjaan yang melelahkan.
Pantai Trisik memiliki kekhasan dibanding pantai-pantai lainnya di Kulon Progo, yaitu suasana
pedesaan pesisir yang begitu terasa. Pantai, rumah-rumah warga, gubug-gubug yang menjajakan makanan dan jalan penghubung desa dengan kota terletak saling berdekatan. Beragam aktivitas warga sekitar yang memanfaatkan wilayah pesisir dan laut sebagai sumber penghidupan juga turut meperkuat suasana pedesaan pesisir itu.
Tempat pelelangan ikan adalah salah satu tempat yang akan dijumpai ketika memasuki wilayah pantai ini. Tempat ini menjadi jantung bagi warga Trisik yang berprofesi sebagai nelayan. Biasanya, kesibukan di tempat dimulai sesaat nelayan selesai melaut.
Selain keistimewaan tersebut, di waktu tertentu, pengujung juga bisa menyasikkan beragam jenis burung berlaga di angkasa pantai ini. Pantai Trisik adalah salah satu persinggahan burung migran dari berbagai wilayah. Jenis burung migran yang bisa dilihat antara lain trinil rawa, trinil pantai, trinil semak, kedidi leher merah, cerek kernyut, cerek kalung kecil dan layang-layang asia.
Sementara itu, terdapat pula burung-burung non migran seperti kuntul kerbau, walet sapi dan udang biru. Keistimewaan inilah yang membuat Pantai Trisik cukup potensial untuk dijadikan objek wisata. Selain karena pasir pantai dan ombaknya yang bagus, kegiatan penduduknya dan kekayaan alamnya juga dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pantai Trisik juga terletak sangat dekat dengan jalan raya sehingga sangat mudah dijangkau menggunakan kendaraan pribadi.
Bila pengunjung berjalan ke barat mengikuti arah jalan aspal menuju Pantai Glagah, pengunjung akan menemukan aktivitas lain warga desa pesisir Trisik. Di kanan-kiri jalan itu, anda bisa menjumpai warga desa memanfaatkan panas matahari di wilayah pantai untuk mengeringkan eceng gondok yang diperoleh warga dari daerah Ambarawa. Eceng gondok yang telah dikeringkan itu disetor pada para pengrajin untuk dibuat tas, sandal dan beragam boks. Hasil kerajinan biasanya didistribusikan ke kota atau disetor pada pengusaha kerajinan di berbagai wilayah untuk diproses lebih lanjuut. Para pengrajin di kota biasanya melakukan proses finishing dengan menambah beragam aksosoris untuk mempercantik. Meski dalam skala kecil, aktivitas menjemur eceng gondok ini mampu memberi penghidupan pada warga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar