Pantai Ngrenehan

Pantai Ngrenehan adalah satu dari puluhan wisata pantai yang terbentang di sepanjang pesisir selatan Yogyakarta. Meskipun pantai ini tidak seterkenal dengan wisata pantai lainnya, seperti Baron, Kukup, Krakal, atau Sadeng, Pantai Ngrenehan menyajikan beragam menu wisata pantai yang cukup lengkap dan menarik. Menu wisata tersebut bisa dilihat dari keindahan gugusan batu karang yang terletak di mulut teluk, hamparan pantai berpasir putih, suara-suara hempasan ombak laut selatan di dinding-dinding perbukitan batu karang, berbagai sajian kuliner sea food yang masih segar, hingga pemandangan aktivitas para nelayan di sekitar pantai.
Secara fisik, Pantai Ngrenehan tidak jauh beda dengan Pantai Baron. Hanya saja, pantai ini relatif lebih sempit daripada Pantai Baron. Pantai Ngrenehan merupakan pantai teluk dengan luas sekitar 100 m2. Pantai ini diapit oleh dua bukit batu karang yang menjorok ke laut sehingga ombak besar dari arah laut Samudera Hindia tidak secara langsung menghempas ke pantai karena terhalang oleh dua bukit karang tersebut. Pada dinding-dinding tebing bukit batu karang tampak lubang-lubang kecil mirip dengan goa akibat kerasnya hempasan gelombang laut yang datang setiap saat.
Setiba di kawasan Pantai Ngrenehan, pengunjung dapat beristirahat sejenak di warung-warung makan sambil menikmati beragam jenis minuman untuk melepaskan lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Pengunjung yang tiba di saat hari menjelang siang atau sore hari dapat langsung memesan beragam masakan sea food segar. Pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama karena bahan-bahan yang dipesan sudah tersedia sehingga penyajiannya pun sekejap. Namun, bagi pengunjung yang tiba lebih pagi (di bawah pukul 10.00 pagi), maka harus bersabar menunggu karena para nelayan belum kembali dari melaut.
Sembari menunggu, pengunjung dapat terlebih dahulu berkeliling-keliling menikmati keindahan panaroma di sekitar pantai. Pengunjung dapat menyaksikan keindahan gugusan batu karang yang terletak di sisi kanan dan kiri pantai dan deburan ombak yang menerpa hamparan pasir putih. Pengunjung dapat bermain-main gulungan-gulungan ombak kecil di sepanjang bibir pantai. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan lebih dekat berbagai aktivitas para nelayan di kawasan pantai seperti memperbaiki perahu, merajut jaring, mengangkat ikan hasil tangkapan, dan menimbang ikan di TPI. Bagi yang gemar memancing, pengunjung dapat memancing bersama dengan nelayan di pinggir-pinggir batu karang.
Jika ingin menikmati eksotisme lanskap Pantai Ngrenehan dari sudut pandang yang lebih luas, pengunjung dapat naik ke atas bukit batu karang yang berada di sebelah kiri pantai dengan melalui sejumlah anak tangga. Namun, pengunjung disarankan untuk berhati-hati, terutama bagi yang takut ketinggian,sebab jalan menuju ke atas bukit itu cukup terjal. Dari atas bukit itu, pengunjung dapat menyaksikan lanskap Pantai Ngrenehan secara kesuluruhan, deretan perahu nelayan di sepanjang pantai pasir putih, dan keindahan laut lepas. Menikmati keindahan panorama alam kawasan Pantai Ngrenehan di atas bukit tersebut dijamin dapat mengilangkan segala kejenuhan.
Selain sebagai tempat wisata yang menarik, Pantai Ngrenehan dijadikan oleh para nelayan melakukan beberapa upacara melarung sesaji. Pertama upacara Kliwonan, yaitu setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon nelayan membuang makanan dan berbagai jenis bunga dan buah-buahan ke laut sebagai persembahan kepada makhluk halus yang dipercaya sebagai penunggu atau penguasa Laut Selatan. Kedua, upacara labuhan, yaitu upacara yang dilaksanakan setiap malam tanggal 1 Sura (1 Muharram dalam penanggalan Islam). Upacara ini bersifat umum dan tergolong besar karena melibatkan seluruh warga masyarakat yang berada di sekitar Pantai Ngrenehan. Oleh karena itu, dana yang diperlukan dalam upacara ini juga tidak tanggung-tanggung yaitu bisa mencapai puluh juta rupiah karena digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan seperti pementasan wayang atau musik campursari dan untuk membuat bermacam-macam sesaji.

Pada tanggal 1 Sura, pengunjung dapat menyaksikan iring-iringan yang mengenakan busana adat Jawa sambil membawa berbagai macam sesaji menuju ke pantai untuk kemudian dilarung ke tengah laut dengan menggunakan perahu. Pelaksanaan upacara labuhan ini dimaksudkan agar para nelayan terhindar dari gangguan penguasa Laut Selatan dan berharap memperoleh rejeki yang banyak dari laut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar