
Museum
Pendidikan Yogyakarta atau yang
disingkat menjadi MPI merupakan museum pendidikan pertama di Indonesia. Berdiri di bekas gedung rektorat UNY pertama, MPI diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada 8 Juli 2008.
disingkat menjadi MPI merupakan museum pendidikan pertama di Indonesia. Berdiri di bekas gedung rektorat UNY pertama, MPI diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada 8 Juli 2008.
Keberadaan
MPI semakin menegaskan citra UNY sebagai kampus pendidikan dan juga citra
Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Meski telah memiliki koleksi beragam, saat ini
MPI terus berbenah diri untuk mendobrak citra museum sebagai tempat yang kumuh
dan gelap serta hanya menjadi lokasi penyimpanan benda-benda usang. Program MPI
kedepan diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan utama bagi siapapun yang
ingin mempelajari sejarah pendidikan Indonesia.
Koleksi MPI
terbagi beberapa jenis: arsip, realia (alat pembelajaran), media pembelajaran,
serta foto-foto sejarah pendidikan. Koleksi tersebut berasal dari koleksi milik
UNY sendiri, beli, tukar, hibah, atau titipan. Selain menambah koleksi, gedung
MPI juga terus direnovasi dan diperluas, serta ditambah berbagai fasilitas yang
mendukung layanan museum.
Bangunan MPI
terdiri dari lobi atau front office, Ruang Gallery 1, Ruang Gallery 2, Ruang Gallery
3, dan Gedung Cinema berkapasitas 116 kursi. Di lobi, pengunjung dapat
mengakses informasi MPI melalui komputer anjungan atau bertanya langsung kepada
pemandu yang berjaga. Jika Anda bertanya, para pemandu itu tak segan untuk
menjelaskan semua koleksi yang ada di MPI. Bagi pengunjung yang penasaran
dengan bentuk sabak dan grip, daun lontar, kertas merang, serta nib, dapat
langsung masuk ke Ruang Gallery 1. Selain peralatan belajar tempo dulu hingga
masa kini, di Ruang Gallery 1 juga terdapat jajaran foto menteri pendidikan,
koleksi numismatik, miniatur rumah tradisional, sepeda guru, globe, dan diorama
kelas.
Memasuki
Ruang Gallery 2, Anda akan disambut foto besar Ki Hadjar Dewantara, foto R. A.
Kartini, Dewi Kartika, dan foto-foto bersejarah yang berkaitan dengan dunia
pendidikan. Di ruangan ini juga terdapat koleksi buku-buku pelajaran, rapor,
ijazah, dan surat tanda tamat belajar dari berbagai tahun. Sedangkan di Ruang
Gallery 3 yang berbentuk seperempat lingkaran, terdapat beragam media
pembelajaran seperti mesin ketik kuno, mesin sheet, epyscope, pengukur masa, mikroskop, dan media pembelajaran
dari berbagai disiplin ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar