
Memasuki kawasan Gumuk, Anda akan disambut dengan suara desir halus butiran
pasir yang berterbangan tertiup angin. Suara desir pasir yang berpadu dengan
suara debur ombak pantai selatan menghasilkan komposisi nada yang indah.
Semakin kencang angin berhembus, semakin banyak partikel-partikel pasir yang
berterbangan kemudian mengubur telapak kaki dan menyebabkan rasa lengket di
sekujur tubuh Anda. Oleh karena itu, ada baiknya Anda membawa jaket, topi,
maupun kacamata, untuk melindungi diri dari serbuan butir-butir pasir. Selain
itu juga untuk melindungi diri Anda dari sengatan sinar matahari.
Tak berbeda jauh dengan kondisi di padang gurun, suhu di kawasan Gumuk
Pasir ini bisa berubah-ubah. Saat siang hari cuaca begitu terik, sedangkan
menjelang malam suhu akan berubah secara ekstrim menjadi sangat dingin. Oleh
karena itu, meski gumuk ini terbilang luas, jarang ada wisatawan biasa yang
mendirikan tenda atau berkemah di kawasan ini. Biasanya yang berkemah di
kawasan ini hanyalah anak-anak pecinta alam yang sedang mengadakan diklat bagi
anggotanya.
Bagi kalangan akademisi, Gumuk Pasir merupakan laboratorium alam yang
sering digunakan untuk melakukan penelitian. Bentukan Gumuk Pasir yang ada di
Parangtritis ini terbilang cukup unik dan merupakan fenomena yang langka.
Bahkan gumuk pasir dengan karakteristik yang sama hanya dijumpai di Meksiko.
Adapun bentukan Gumuk Pasir yang bisa ditemui antara lain bentuk melintang (transverse), sabit (barchans), parabola (parabolic), dan memanjang (longitudinal dune).
Selain dimanfaatkan oleh kalangan akademisi sebagai obyek penelitian, Gumuk
Pasir Parangtritis juga sering dimanfaatkan oleh para pekerja seni sebagai
obyek favorit pengambilan gambar. Sebagai contoh Agnes Monica dan grup band
Letto, keduanya pernah melakukan syuting video klip di kawasan ini. Para
pecinta fotografi juga sering menjadikan Gumuk Pasir sebagai obyek bidikan
kamera mereka.
Gumuk Pasir Parangtritis mempunyai kondisi yang sangat spesifik, salah
satunya adalah perubahan suhu yang sangat ekstrim antara siang dan malam hari.
Hal ini menyebabkan hanya flora dan fauna tertentu saja yang bisa bertahan di
kawasan ini. Anda yang memiliki ketertarikan khusus menyangkut fanomena alam
sekitar, tentunya akan sangat merugi jika melewatkan kesempatan mengunjungi
Gumuk Pasir ini
0 komentar:
Posting Komentar