Gumuk Pasir


Sebagai fenomena alam yang jarang dijumpai dan satu-satunya yang ada di Indonesia, tentu saja gumuk pasir menjadi wisata alternatif yang layak untuk dikunjungi. Lokasinya yang berada di sepanjang Pantai Parangtritis hingga muara Sungai Opak menjadikan wisata alternatif Gumuk Pasir mudah dicapai. Seperti pepatah “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”, jadi di sela-sela bermain di tepian pantai, Anda dapat singgah sejenak ke kawasan Gumuk Pasir ini.
Memasuki kawasan Gumuk, Anda akan disambut dengan suara desir halus butiran pasir yang berterbangan tertiup angin. Suara desir pasir yang berpadu dengan suara debur ombak pantai selatan menghasilkan komposisi nada yang indah. Semakin kencang angin berhembus, semakin banyak partikel-partikel pasir yang berterbangan kemudian mengubur telapak kaki dan menyebabkan rasa lengket di sekujur tubuh Anda. Oleh karena itu, ada baiknya Anda membawa jaket, topi, maupun kacamata, untuk melindungi diri dari serbuan butir-butir pasir. Selain itu juga untuk melindungi diri Anda dari sengatan sinar matahari.
Tak berbeda jauh dengan kondisi di padang gurun, suhu di kawasan Gumuk Pasir ini bisa berubah-ubah. Saat siang hari cuaca begitu terik, sedangkan menjelang malam suhu akan berubah secara ekstrim menjadi sangat dingin. Oleh karena itu, meski gumuk ini terbilang luas, jarang ada wisatawan biasa yang mendirikan tenda atau berkemah di kawasan ini. Biasanya yang berkemah di kawasan ini hanyalah anak-anak pecinta alam yang sedang mengadakan diklat bagi anggotanya.
Bagi kalangan akademisi, Gumuk Pasir merupakan laboratorium alam yang sering digunakan untuk melakukan penelitian. Bentukan Gumuk Pasir yang ada di Parangtritis ini terbilang cukup unik dan merupakan fenomena yang langka. Bahkan gumuk pasir dengan karakteristik yang sama hanya dijumpai di Meksiko. Adapun bentukan Gumuk Pasir yang bisa ditemui antara lain bentuk melintang (transverse), sabit (barchans), parabola (parabolic), dan memanjang (longitudinal dune).
Selain dimanfaatkan oleh kalangan akademisi sebagai obyek penelitian, Gumuk Pasir Parangtritis juga sering dimanfaatkan oleh para pekerja seni sebagai obyek favorit pengambilan gambar. Sebagai contoh Agnes Monica dan grup band Letto, keduanya pernah melakukan syuting video klip di kawasan ini. Para pecinta fotografi juga sering menjadikan Gumuk Pasir sebagai obyek bidikan kamera mereka.
Gumuk Pasir Parangtritis mempunyai kondisi yang sangat spesifik, salah satunya adalah perubahan suhu yang sangat ekstrim antara siang dan malam hari. Hal ini menyebabkan hanya flora dan fauna tertentu saja yang bisa bertahan di kawasan ini. Anda yang memiliki ketertarikan khusus menyangkut fanomena alam sekitar, tentunya akan sangat merugi jika melewatkan kesempatan mengunjungi Gumuk Pasir ini




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar