
Cavetubing merupakan aktivitas susur gua
dengan menggunakan alat bantu berupa perahu karet atau ban dalam, sedangkan Gua Pindul merupakan satu dari rangkaian tujuh gua yang dialiri sungai bawah tanah di daerah Bejiharjo. Gua horizontal ini memiliki panjang sekitar 300 m, lebar 5 m, jarak permukaan air dengan atap gua 4 m, dan kedalaman air sekitar 5 m. Aliran sungai di dalam gua sangat tenang, sehingga cocok digunakan sebagai tempat cavetubing bagi segala usia.
Sambil cavetubing, Anda juga dapat mendengarkan sejarah penamaan Gua
Pindul yang berasal dari kisah pengembaraan Joko Singlulung menelusuri hutan
lebat, sungai, hingga gua untuk mencari bapaknya. Saat sedang menyusuri 7 gua
yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu
besar yang ada di dalam gua. Oleh karena itu, gua tempat Joko terbentur diberi
nama Gua Pindul.
Berbeda jauh
dengan gambaran Gunungkidul sebagai tempat yang gersang, memasuki area
Bejiharjo, Anda akan menemukan air yang melimpah mengalir melalui parit dan
mengairi sawah-sawah. Sesampai di Gua Pindul yang berjarak tidak jauh dari
jalan utama desa, Anda akan menyaksikan aliran sungai yang tenang keluar dari
mulut gua yang terletak di kaki bukit. Aliran air berwarna biru kehijauan
tersebut kemudian masuk ke mulut gua yang lumayan lebar, itulah Gua Pindul.
Sebelum memasuki gua, Anda akan mendapatkan penjelasan tentang beberapa hal
yang boleh maupun tidak boleh dilakukan saat memasuki Gua Pindul.
Untuk cavetubing di Gua Pindul tidak diperlukan latihan maupun
keahlian khusus, karena aliran sungainya sangat tenang, sehingga siapapun bisa
menyusurinya. Memasuki lorong gua suasana menjadi gelap dan hening. Sesekali
terdengar kepak sayap kelelawar yang menjadi penghuni gua serta kecipak air.
Stalaktit dan stalagmit dengan warna putih seperti kristal terlihat di beberapa
sudut. Bahkan ada satu stalagmit yang sudah menjadi satu dengan stalaktit
berukuran besar yang menghalangi aliran air. Ukuran pilar itu sekitar 5
rentangan tangan orang dewasa.
Memasuki
pertengahan lorong gua terdapat sebuah ruangan yang cukup lapang sehingga
terlihat seperti genangan kolam yang cukup luas. Di bagian ini terdapat lubang
yang lebar, sehingga sinar matahari bisa masuk serta membentuk tirai cahaya yang
indah. Biasanya tempat ini digunakan sebagai pintu masuk gua secara vertikal
oleh tim SAR maupun komunitas Pecinta Alam yang berlatih. Keluar dari Gua
Pindul, Anda akan disuguhi dengan pemandangan Bendungan Banyumoto yang telah
dibangun sejak zaman Belanda.
0 komentar:
Posting Komentar