
batuan candi dan beberapa buah arca yang ditemukan disekitar Candi Sambisari.
Menurut papan informasi, Candi
Sambisari ditemukan pada bulan Juli 1966. Konon, seorang petani bernama
Karyowinangun yang sedang menggarap sawah merasakan cangkulnya terantuk sebuah
batu yang setelah ditelusuri merupakan bebatuan candi. Setelah proses
penggalian dan pemugaran, posisi Candi Sambisari berada sekitar 6,5 meter lebih
rendah dari dataran di sekelilingnya. Diperkirakan zaman dahulu Candi Sambisari
tertutup abu vulkanik saat terjadi letusan Gunung Merapi. Proses pemugaran
dilakukan oleh Dinas Purbakala pada tahun 1986.
Memasuki area candi terdapat satu
candi induk (utama) yang menghadap ke barat, tiga candi perwara (pendamping)
yang kondisinya sudah tidak utuh lagi dan tanpa atap, lingga-yoni yang berupa
tonjolan batu yang tersebar di sekeliling candi, dan tembok yang mengelilingi
candi yang terdapat 3 pintu (barat-timur-selatan). Situs Candi Sambisari ini
juga telah mengenai sistem irigasi karena disekeliling candi terdapat parit
untuk mencegah tergenangnya air di area candi.
Memasuki bangunan Candi Induk
Sambisari, dibagian dalamnya terdapat patung Lingga-Yoni berukuran besar dan
pada lingga terdapat ceruk yang ditopang oleh patung berkepala naga.
Disekeliling candi induk terdapat relief Ganesha, Agastya, dan Durga yang
dibagian atasnya terdapat hiasan Kala.
Agastya merupakan perwujudan Dewa
Siwa dalam bentuk mahaguru. Durga adalah dewi bertangan delapan yang merupakan
istri dewa Siwa. Durga digambarkan sedang berdiri diatas lembu bernama Nandi,
dan ditemani oleh bajang, salah satu penghuni kahyangan. Ganesha adalah dewa
pengetahuan dan dewa perang yang merupakan anak dari dewa Siwa dan dewi Durga.
Situs Candi Sambisari ini banyak
dikunjungi wisatawan khususnya wisatawan asing yang berasal dari Jepang
0 komentar:
Posting Komentar