Berwisata ke Yogyakarta rasanya kurang lengkap jika
tidak mengunjungi Malioboro.
Namun, Anda jangan hanya puas jalan-jalan di Malioboro saja. Jika waktu Anda
masih tersisa, sempatkanlah untuk menyusuri jalan Malioboro ke arah selatan,
yakni ke kawasan nol kilometer. Kawasan yang terletak di perempatan Kantor Pos
Besar ini merupakan jantungnya Kota Jogja.
Di tempat ini terdapat banyak bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting
dalam perjalanan panjang sejarah Kota Yogyakarta, bahkan sejarah Indonesia.
Salah satu dari bangunan tersebut adalah Benteng Vredeburg.
Benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang dulu digunakan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga. Saat menjelang senja dan cuaca cerah, akan terlihat pemandangan yang bagus dari atas tempat ini. Ribuan burung sriti berterbangan di kawasan titik nol menghiasi langit sore yang berwarna-warni. Di tambah pemandangan kendaraan, andong, becak, dan sepeda onthel yang bersliweran di jalan raya, serta lampu jalan dan bangunan di kawasan nol kilometer yang mulai menyala, semuanya akan memberikan kesan yang mendalam tentang salah satu sudut Kota Jogja.
Benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang dulu digunakan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga. Saat menjelang senja dan cuaca cerah, akan terlihat pemandangan yang bagus dari atas tempat ini. Ribuan burung sriti berterbangan di kawasan titik nol menghiasi langit sore yang berwarna-warni. Di tambah pemandangan kendaraan, andong, becak, dan sepeda onthel yang bersliweran di jalan raya, serta lampu jalan dan bangunan di kawasan nol kilometer yang mulai menyala, semuanya akan memberikan kesan yang mendalam tentang salah satu sudut Kota Jogja.
Di dalam bangunan benteng terdapat ratusan diorama
yang menggambarkan tentang perjuangan rakyat Indonesia sebelum proklamasi
kemerdekaan hingga masa orde baru. Selain itu, terdapat juga koleksi
benda-benda bersejarah, foto-foto, dan lukisan tentang perjuangan nasional
dalam merintis, mencapai, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
Diorama dan koleksi benda-benda bersejarah tersebut dilengkapi dengan tulisan
yang berisikan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Ruangan-ruangan yang ada di dalam benteng
seringkali digunakan sebagai tempat seminar, pameran lukisan, atau kegiatan
budaya lainnya. Bahkan setiap tahun, Benteng Vredeburg selalu dijadikan sebagai
pusat penyelenggaraan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). Selama sebulan penuh
Benteng Vredeburg akan semarak dengan pertunjukan seni budaya. Tak hanya FKY,
Festival Gamelan Gaul yang rutin dilaksanakan tiap tahun juga seringkali
dilaksanakan di tempat ini.
Bagi Anda yang suka bersepeda, di dalam benteng ini
terdapat penyewaan sepeda onthel. Cukup membayar Rp 5.000,00, Anda dapat puas
bersepeda mengitari bangunan ini. Atau jika Anda membawa laptop, Anda dapat
berselancar di dunia maya sambil duduk-duduk di halaman benteng yang rimbun dan
asri. Hal ini dikarenakan Benteng Vredeburg memiliki fasilitas hotspot gratis
bagi para pengunjung.
0 komentar:
Posting Komentar