Agrowisata Turi

Bukan seorang ahli botani, pun juga bukan ahli pertanian yang mencetuskan dibuatnya kawasan perkebunan salak pondoh bernama Agrowisata Turi di daerah Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Melainkan, seorang profesor kedokteran gigi bernama Sudibyo. Sang profesor mempunyai pengalaman dalam hal pengembangan tanaman salak pondoh sejak duduk di bangku SMP (sekitar tahun 1958). Dari pengalaman tersebut, ia mencoba menangani berbagai persoalan salak pondoh di kebun orang tuanya, sehingga ia menemukan cara bagaimana memindahkan tanaman salak pondoh tanpa harus membuatnya mati.
Pada perkembangannya kemudian, Sudibyo mulai mengajak masyarakat setempat untuk membudidayakan tanaman salak pondoh. Walaupun pada awalnya muncul keraguan dari masyarakat karena harus mengesampingkan tanaman-tanaman lain, mereka akhirnya mengikuti anjuran Sudibyo. Lambat-laun, aktivitas ini menjadi kekhasan masyarakat Turi dan, akhirnya, Sudibyo mencetuskan ide untuk mendirikan sebuah kawasan Agrowisata Salak Pondoh Turi pada tahun 1988. Agrowisata Turi ini secara resmi dibuka sejak tahun 1994.
Selain kondisi ekosistem yang terjaga dengan baik, kawasan Agrowisata Turi ini menjadi istimewa lantaran salak pondohnya. Wisatawan dapat menyaksikan tanaman salak pondoh yang unik karena bentuknya menyerupai pohon kelapa sawit pada bagian atasnya. Cantik sekali bila melihat ribuan tanaman salak pondoh yang ditata sedemikian rupa di kawasan Agrowisata Turi.
Di kawasan agrowisata yang terletak di ketinggian 200 meter dpl ini, wisatawan dapat mengelilingi kebun salak pondoh yang sangat luas bersama pemandu wisata. Setelah mengelilingi kebun, wisatawan dapat menikmati salak pondoh yang dipetik pada saat berkeliling kebun di sebuah tempat yang telah disediakan pengelola agrowisata. Daging pada buah yang tumbuh di bagian pangkal tanaman ini sangat manis dan tidak melekat pada biji seperti buah salak pada umumnya.
Selain itu, sembari menikmati hawa sejuk di area ini, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan di salah satu kebun andalan Agrowisata Turi bernama Kebun Nusantara. Di kebun seluas dua hektar ini, wisatawan akan diajak untuk menyaksikan 17 jenis tanaman salak. 17 jenis salak tersebut antara lain salak pondoh super, salak pondoh kuning, salak pondoh hitam, salak condet, salak manggala, salak gading, salak bali, salak semeru, dan salak tanonjaya.
Pemandu juga akan membawa wisatawan ke tempat beberapa tanaman obat yang juga dibudidayakan di area agrowisata ini. Tanaman obat yang dapat ditemui ialah temulawak, jahe, blimbing wuluh, kencur, dan lain sebagainya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar